Banyak Barang Rongsokan Dirumahmu? Simak Tips Ini Agar Lebih Berguna!
Pernahkah Anda terpikir untuk menjalankan bisnis barang rongsokan? Kemungkinan besar tidak. Alasannya mungkin karena bisnis rongsokan terkesan tidak keren, kotor, dan menjijikkan.
Tapi sebelum Anda berpikir negatif lebih jauh, tidak ada salahnya membuka diri untuk mengetahui seperti apa bisnis rongsokan ini sebenarnya. Yuk, mari kita simak.
Awal Munculnya Ide Bisnis Barang Rongsokan
Kita tahu bahwa daya beli masyarakat berhubungan dengan tingkat konsumsinya. Ketika daya beli turun, maka tingkat konsumsinya juga ikut turun dan hanya membeli seperlunya saja.
Dan ketika daya beli masyarakat meningkat, maka tingkat konsumsinya juga ikut meningkat. Sayangnya, ketika daya beli masyarakat meningkat, hal ini menimbulkan masalah baru yang berdampak secara luas.
Salah satu masalah yang sering timbul ketika daya beli masyarakat tinggi, yaitu HEDONISME. Gaya hidup boros yang pada akhirnya menciptakan sejumlah tumpukan barang tak terpakai di setiap rumah tangga.
Meskipun masih berfungsi dengan baik, barang-barang tersebut kerap kali ditinggalkan karena dianggap sudah ketinggalan zaman atau sudah tidak ngetren. Hasilnya, barang-barang yang masih layak pakai akhirnya dibuang.
Beruntung kita hidup di Indonesia, di mana selalu ada kata “untung” di setiap masalah. Untungnya fenomena ini kemudian menciptakan sebuah peluang bisnis, yaitu bisnis barang rongsokan atau barang bekas.
Sekarang ini barang rongsokan tak lagi identik dengan sesuatu yang kotor, sampah yang menjijikkan, atau setumpuk besi berkarat. Ada banyak orang yang hidup berkecukupan bahkan berkelimpahan dari menjual barang rongsokan.
Nah, Anda sudah tahu bagaimana awal munculnya ide bisnis rongsokan. Lalu, apa saja yang perlu diketahui jika kita ingin menjalankan bisnis ini?
Cara Memulai Bisnis Barang Rongsokan
Cara yang saya sebutkan di artikel ini bukan keharusan atau harga mati. Tapi bisa dijadikan referensi karena setiap orang punya situasi dan kondisi yang berbeda-beda.
Berikut adalah cara memulai bisnis rongsokan bagi pemula:
1. Mencari Mentor/ Pembimbing
Langkah ini sangat penting, terutama bagi mereka yang baru memulai dan masih buta tentang bisnis barang rongsok.
Anda harus punya pembimbing, seseorang yang mengerti tentang bisnis ini. Akan lebih baik bila mentor Anda tersebut juga merupakan pelaku usaha bisnis rongsokan.
Dari mentor tersebut, Anda akan mempelajari awal memulai bisnis ini, cara bekerjasama dengan perusahaan lain, cara bernegosiasi, dan lain sebagainya.
2. Memilah Jenis Barang
Dalam menjalankan bisnis ini, Anda wajib mengetahui cara mengklasifikasikan barang bekas. Tujuannya, agar barang-barang rongsok tidak tercampur sehingga memudahkan ketika menjualnya.
Kita dapat mengklasifikasikan bisnis barang bekas ke dalam 2 kategori yang berbeda, yaitu:
- Kategori barang bekas layak pakai, seperti; produk fashion, peralatan elektronik atau buku-buku bekas
- Kategori barang bekas yang akan didaur ulang, seperti; plastik pet, kertas, besi tua, atau bahan kaleng.
Sebagai contoh, Anda harus memisahkan barang bekas pakai dan barang untuk daur ulang. Selanjutnya, mengelompokkan barang-barang daur ulang, seperti; kertas, plastik, kain, dan besi.
Setelah mengelompokkan barang rongsok, Anda juga harus membersihkannya sebelum dijua kembali. Tujuannya agar pembeli lebih tertarik dan merasa puas bekerjasama dengan Anda.
3. Menyiapkan Tempat Penampungan
Menjalankan bisnis rongsok berarti Anda harus punya tempat penampungan barang sementara. Di tempat inilah Anda menyimpan barang-barang rongsok sebelum diangkut oleh pembeli.
Tempat penampungan ini harus mudah diakses oleh mitra bisnis, termasuk kendaraan untuk mengangkut barang-barang tersebut.
Jika kapasitas bisnis Anda sudah besar, maka Anda harus menyiapkan lahan yang lebih besar untuk tempat penampungan.
4. Mencari Mitra
Poin ini tergantung Anda di posisi apa pada mata rantai bisnis barang rongsokan. Ini langkah penting dalam bisnis rongsokan.
Jika Anda berperan sebagai pengepul, maka Anda harus bekerja sama dengan pemulung dan pembeli. Artinya, Anda harus bekerjasama dengan mitra bisnis yang dapat menyediakan barang bekas dan juga pembeli barang rongsokan.
Anda juga harus mengetahui harga pasaran barang bekas yang akan dibeli dari pemulung. Dengan mengetahui harga pasaran, maka Anda bisa bernegosiasi secara baik dengan pemulung dan pembeli.
5. Melakukan Promosi
Setiap bisnis butuh promosi agar produk yang dijual mendapat perhatian dari calon pembeli. Ini juga berlaku jika Anda berjualan barang-barang bekas atau rongsok.
Bagaimana cara mempromosikan barang rongsokan?
Mulailah dari orang-orang terdekat Anda. Misalnya, keluarga, teman, sahabat, dan kerabat lainnya.
Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan media sosial, forum, marketplace, dan blog sebagai tempat memasarkan barang bekas milik Anda.
Dirumah kamu banyak rongsokan? Jika kamu ingin mendaur ulang barang-barang rongsok yang ada dirumahmu, kamu bisa banget menggunakan jasa Pilar untuk membawa barang-barang rongsok yang menumpuk dirumahmu! Jadi, serahkan saja ke Pilar, dijamin aman!